SEJARAH DESA

07 Januari 2025
Administrator
Dibaca 127 Kali

Sangginora adalah nama dari salah satu jenis kayu yang tumbuh ditepi anak sungai dan kayu tersebut akarnya berkhasiat untuk bisa menyembuhkan segala penyakit termasuk penyakit sampar yang menyerang warga pada masa itu.
Poencu adalah desa tua yan gmelahirkan dua desa sekarang yakni Sangginora dan Tangkura. Pada tahun 1939 desa Sangginora mulai dirintis oleh sebagian warga desa Poencu dan pada tahun 1940 desa Sangginora sah menjadi desa Definitif. Adapun kepindahan warga dari desa Poencu (desa tua) untuk membentuk desa yang baru yaitu Sangginora dan Tangkura bukan keinginan warga pada waktu itu melainkan keinginan dari kolonial Belanda yan gmenjajah saat itu.
Maksud dan tujuan kolonial Belanda adalah desa Sangginora dan Tangkura akan menghubungkan jalan poros Kasiguncu-Tangkura, Tangkura-Sangginora dan Sangginora-Napu dengan tujuan utama mereka bahwa masyarakat dakan dijadikan pekerja pakda (kerja rodi) salah satu contoh yang dilakukan warga pada waktu itu ketika pejabat kolonial Belanda ataupun Pejabat Negara yang akan berangkat ke Napu mau tidak mau suka tidak suka itu sudah merupakan keharuan yang tidak boleh dibantah oleh siapapun dan harus dilakukan yakni mengantar atau membawa semua barang keperluan dari pejabat tersbut dengan jadwal yang telah diatur oleh Kepala Desa, ironisnya lagi ketika pejabat bersama keluarganya tidak mau jalan maka akan dipikul diatas tandu sampai ke Napu.
Masa keja paksa yang dialami warga dari tahun 1940 s.d 1979 adalah masa yang sangat pahit dirasakan warga dan secara khusus bagi lima orang kepala desa yang harus membuat jadwal bagi warga yang akan melaksanakan tugas membawa beban paksa yang dikenal dengan bahasa Pamona "Padenge". Itulah sekelumit kisah asal usul desa Sangginora.Sangginora adalah nama dari salah satu jenis kayu yang tumbuh ditepi anak sungai dan kayu tersebut akarnya berkhasiat untuk bisa menyembuhkan segala penyakit termasuk penyakit sampar yang menyerang warga pada masa itu.
Poencu adalah desa tua yan gmelahirkan dua desa sekarang yakni Sangginora dan Tangkura. Pada tahun 1939 desa Sangginora mulai dirintis oleh sebagian warga desa Poencu dan pada tahun 1940 desa Sangginora sah menjadi desa Definitif. Adapun kepindahan warga dari desa Poencu (desa tua) untuk membentuk desa yang baru yaitu Sangginora dan Tangkura bukan keinginan warga pada waktu itu melainkan keinginan dari kolonial Belanda yan gmenjajah saat itu.
Maksud dan tujuan kolonial Belanda adalah desa Sangginora dan Tangkura akan menghubungkan jalan poros Kasiguncu-Tangkura, Tangkura-Sangginora dan Sangginora-Napu dengan tujuan utama mereka bahwa masyarakat dakan dijadikan pekerja pakda (kerja rodi) salah satu contoh yang dilakukan warga pada waktu itu ketika pejabat kolonial Belanda ataupun Pejabat Negara yang akan berangkat ke Napu mau tidak mau suka tidak suka itu sudah merupakan keharuan yang tidak boleh dibantah oleh siapapun dan harus dilakukan yakni mengantar atau membawa semua barang keperluan dari pejabat tersbut dengan jadwal yang telah diatur oleh Kepala Desa, ironisnya lagi ketika pejabat bersama keluarganya tidak mau jalan maka akan dipikul diatas tandu sampai ke Napu.
Masa keja paksa yang dialami warga dari tahun 1940 s.d 1979 adalah masa yang sangat pahit dirasakan warga dan secara khusus bagi lima orang kepala desa yang harus membuat jadwal bagi warga yang akan melaksanakan tugas membawa beban paksa yang dikenal dengan bahasa Pamona "Padenge". Itulah sekelumit kisah asal usul desa Sangginora.